Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Cabuli Putri Kandung, Tiduri Istri

Kompas.com - 11/07/2010, 06:49 WIB

MUARA BULIAN, KOMPAS.com — Perlakuan yang tidak manusiawi dilakukan seorang ayah kepada putri kandungnya di Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Ia tega menghancurkan masa depan darah dagingnya dengan cara memerkosa dan kini hamil empat bulan.

Kepada polisi, korban berinisial MI (14) itu mengaku telah diperkosa ayah kandungnya selama lebih dari satu setengah tahun.

"Saya dicabuli ayah saya sejak awal tahun 2009 sampai bulan ini," kata korban yang masih kelas VIII SMP itu. Terakhir kali ia dipaksa melayani ayahnya yang berinisial ST (39) pada 6 Juli 2010.

Saking seringnya dipaksa melakukan hubungan intim, MI sudah tidak ingat berapa kali persisnya. Namun, menurutnya, setidaknya mereka telah melakukannya lebih dari 20 kali. "Saya dipaksa terus. Kalau menolak, diancam akan dilaporkan ke polisi," ujarnya kepada polisi.

Perlakuan yang menyimpang secara hukum dan agama itu mulai dilakukan ST saat MI masih duduk di bangku kelas VII SMP. Suatu malam, ST masuk ke kamarnya dan langsung memeluk anak sulungnya itu. Pakaian putrinya itu langsung dilucutinya.

"Saya ingin memanggil ibu, tapi saya diancam ayah, minta saya supaya diam tak bersuara," katanya.

Ia juga diancam agar tidak memberitahukan perlakuannya itu kepada orang lain, termasuk ibu dan adiknya. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penjual es keliling itu lalu melampiaskan nafsunya kepada anaknya yang berbadan kurus itu.

Anaknya hanya bisa menangis melihat kelakuan ayahnya. Setelah itu, ayahnya langsung masuk lagi ke kamarnya, tempat dia tidur bersama istrinya.

Kejadian itu membuat MI menjadi menutup diri dan kurang bergaul. "Akhir-akhir ini MI menjadi agak pendiam dan lebih banyak di rumah setelah pulang sekolah," kata tetangganya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com