Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2010, Tak Ada Kemarau di Sampit

Kompas.com - 17/06/2010, 12:33 WIB

SAMPIT, KOMPAS.com — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memprediksi tak ada kemarau tahun 2010 ini.

"Tahun ini kemungkinan tidak terjadi musim kemarau. Sebab, dari catatan BMKG, siklus kemarau di wilayah Kotawaringin Timur terjadi setiap lima tahun sekali," kata Kepala BMKG Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni, di Sampit, Kamis (17/6/2010).

Ia mengatakan, jika dilihat dari kondisi cuaca selama ini, memang ada kemungkinan besar untuk tidak terjadi kemarau, dan musim kemarau terakhir terjadi di Kotawaringin Timur pada 2007. Menurut Warni, selama Mei hingga memasuki pekan kedua Juni 2010, curah hujan di wilayah Kotawaringin Timur tergolong normal dan diperkirakan akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

Masyarakat harus tetap waspada, katanya, terutama saat terjadi gumpalan awan hitam. Hindari berada di tempat yang lapang karena setiap hujan yang turun selalu disertai oleh sambaran petir. "Selain disertai petir, hujan juga disertai oleh tiupan angin yang cukup kencang dengan kecepatan 3 hingga 6 knot. Kondisi ini juga patut diwaspadai," katanya.

Pada Juni ini, intensitas hujan akan terus berlangsung dengan perkiraan di atas normal 158 hingga 214 milimeter. Warni mengungkapkan, berdasarkan catatan BMKG Bandara Haji Asan Sampit, selama 10 hari pada bulan ini telah turun hujan yang rata-rata kurang dari 60 milimeter per hari. "Kondisi seperti ini biasanya akan menguntungkan para petani di Kotawaringin Timur karena ketersediaan air sangat cukup," terangnya.

Sementara untuk gelombang laut di perairan laut Jawa, sekarang ketinggian gelombangnya mencapai 0,75 meter hingga 1,50 meter dan di Selat Makasar 0,50 meter hingga 1,50 meter. Kondisi ini sangat aman bagi nelayan dan kapal kecil. Kapal barang dan nelayan perlu waspada saat berlayar di sekitar Laut Pasifik sebab saat ini ketinggian gelombang di perairan itu mencapai 2,5 meter hingga 3,5 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com