Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juki dan Hip-hop Jawa

Kompas.com - 08/06/2010, 15:40 WIB

Oleh Lukas Adi Prasetyo

KOMPAS.com- Mohammad Marzuki bisa dikatakan sebagai inspirator bagi musisi hip-hop, terutama di Yogyakarta. Tiga tahun sebelum Jogja Hip Hop Foundation berdiri, dia sudah merambah luar negeri. Setelah itu, bersama Jogja Hip Hop Foundation, tahun lalu mereka tampil di Singapura.

Tahun 2010 ini, rencananya mereka bakal bermain di New York dan San Fransisco, Amerika Serikat. Undangan yang datang dari Singapura dan Amerika Serikat itu menjadi salah satu ukuran bahwa musisi hip-hop jawa diperhitungkan. Meskipun, menurut Juki atau Zuki, panggilan Mohammad Marzuki, untuk mencapainya diperlukan proses panjang dan kemampuan negosiasi yang mumpuni.

Tahun 2003, Juki mendirikan Jogja Hip Hop Foundation. Wadah yang diistilahkan sebagai ”ruang tanpa tembok” itu menjadi kendaraannya. Dari Jogja Hip Hop Foundation tersebut, setidaknya telah ditetaskan dua album bertitel Poetry Battle pada tahun 2007 dan 2008.

Album kompilasi sejumlah musisi hip-hop itu dicetak masing-masing ribuan keping CD dan ludes dalam hitungan bulan. Potensi hip-hop kemudian semakin terlihat. Maka, tidak mengherankan jika publik lalu menanti-nanti dirilisnya Poetry Battle yang ketiga.

Namun, harapan publik itu tampaknya tidak bakal terwujud. ”Aku enggak akan membuat Poetry Battle lagi kok. Aku ingin membuat yang baru saja dan tidak akan aku kasih judul Poetry Battle,” kata Juki, anak keempat dari lima bersaudara keluarga H Soepartijo ini.

Juki rupanya ingin lebih dulu mewujudkan impiannya yang lain. Dia tengah menggarap dan akan segera meluncurkan film dokumenter bertajuk Hip Hop Diningrat. Ini merupakan sebuah film yang memotret perjalanan hip-hop dengan aliran jawa.

Bagaimanapun, Juki telah memberi jalan pada komunitas hip hop Yogyakarta untuk berkiprah. Lewat Poetry Battle dia telah memberikan ”kunci” bagi anak- anak hip-hop untuk bertemu siapa saja di luar jalur musik mainstream.

Ia juga aktif membantu anak-anak hip-hop kala mereka membuat rekaman album. Di samping itu, dia juga bakal membuat album rekaman yang lain. Kali ini Juki berkolaborasi dengan Soimah, pesinden yang namanya meroket sampai Jakarta.

Album itu berjudul Semiotika Pantura. Tidak hanya bergerak dalam dunia musik, Juki pun berusaha mendapatkan penghasilan dari usaha distro Whatever Shop di Yogyakarta. Sebab, sebagian dari pendapatan toko itu menjadi ”tiket” bagi sebagian anak-anak di pinggir Kali Code, Yogyakarta, untuk tetap bersekolah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com