Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Pamer Kelamin, Dirantai di Kandang

Kompas.com - 07/06/2010, 17:31 WIB

TUBAN, KOMPAS.com - Suntoro (27), warga Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dirantai oleh keluarganya di bekas kandang sapi, belakang rumahnya sejak tujuh bulan lalu.

Suntoro diikat rantai sebesar jari kelingking orang dewasa sepanjang 2,5 meter yang dikaitkan dengan besi yang dicor dengan semen. Suntoro tidak bisa keluar dari kandang karena rantai itu melilit leher dan tubuh Suntoro.

Suntoro mengalami gangguan jiwa sejak lima tahun lalu sepulang dari tempat kerjanya di Surabaya. Dia suka memamerkan kelaminnya jika ada cewek melintas di depan rumahnya.

Setiap ada perempuan lewat di depan rumahnya, Suntoro langsung melepaskan bajunya dan mengejar perempuan yang lewat dalam kondisi telanjang bulat. Ulah Suntoro meresahkan warga. Salah seorang warga, Sunarti (17) pernah ketakutan karena dikejar Suntoro yang bugil.

Akhirnya keluarga dan perangkat desa, sepakat Suntoro dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya dan dirujuk di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.

Anak pasangan Suratman (71) dan Satemi (69) itu juga sempat dirawat di RSJ Lawang Malang. Satemi sedih karena tidak punya biaya untuk mengobatkan Suntoro.

Suntoro lantas dibawa pulang, tapi ulahnya semakin meresahkan warga. Satemi tidak mengerti apa yang menyebabkan anak bungsunya menjadi seperti itu.

Kepala Dusun Patihan Abdurahman, menuturkan Suntoro juga sering melempari rumah penduduk dan musala. "Suntoro kerap kali mengamuk, mengejar perempuan dalam keadaan telanjang, dan mengambil jemuran tetangga," katanya.

Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Tuban Sofyan Djamil, meminta pamerintah desa membuat laporan ke kecamatan dan kemudian diteruskan ke kabupaten.

Pemkab Tuban tidak bisa membantu pengobatan Suntoro jika tidak ada laporan resmi. Namun tenaga kesehatan kecamatan diminta untuk mengecek kondisi Suntoro bersamaan desa membuat laporan resmi.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com