Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

35.567 Siswa SMP di Jatim Tak Lulus UN

Kompas.com - 06/05/2010, 11:56 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 35.567 siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), baik negeri maupun swasta, di Jawa Timur tidak lulus ujian nasional (UN) Tahun 2010.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Suwanto, di Surabaya, Kamis (6/5/2010), mengatakan, persentase ketidaklulusan UN SMP/MTs tahun ini mencapai 6,66 persen dari jumlah peserta sebanyak 534.011 siswa.

"Dibandingkan UN SMP/MTs tahun lalu, angka ketidaklulusan tahun ini lebih tinggi," katanya di kantor Disdik Jatim, Jalan Genteng Kali, Surabaya.

Tahun lalu, angka ketidaklulusan UN siswa SMP/MTs tercatat 15.974 siswa atau sekitar 3,13 persen dari total peserta sebanyak 510.033 siswa.

"Dengan demikian, angka ketidaklulusan siswa SMP/MTs tahun ini meningkat 3,52 persen dibandingkan tahun lalu," papar Suwanto.

Ketidaklulusan tertinggi terjadi pada SMP Terbuka yang persentasenya mencapai 28,92 persen, sedangkan SMP dan MTs, masing-masing sebesar 7,01 persen serta 4,71 persen.

Dari 288 SMP Terbuka di Jawa Timur, sebanyak 27 lembaga di antaranya 100 persen siswanya tidak lulus UN tahun ini.

Sementara itu, dari 1.461 SMP di Jatim, terdapat 23 lembaga yang 100 persen siswanya yang tidak lulus UN, sedangkan MTs yang berjumlah 1.754 lembaga, terdapat empat lembaga siswanya tak lulus UN 100 persen.

Bagi siswa SMP yang tak lulus UN diberi kesempatan mengikuti UN ulang pada 17-20 Mei 2010, atau sepekan setelah pelaksanaan UN ulang untuk SMA, MA, dan SMK.

"Mengenai tempat UN ulang, kami serahkan sepenuhnya kepada ketua panitia penyelenggara UN kabupaten/kota," tutur Suwanto menjelaskan.

Untuk soal-soal UN ulang akan didistribusikan pihak Disdik Jatim ke setiap polres/polresta dengan didampingi aparat kepolisian, pengawas, dan tim dari Institut Tekonologi Sepuluh Nopember atau ITS Surabaya.

Kemudian, pihak penyelenggara mengambil soal-soal UN tersebut ke kantor kepolisian dengan didampingi aparat kepolisian setempat.

"Demikian juga untuk pengembalian, kami meminta disatukan lebih dulu di polres/polersta sebelum petugas kami mengambilnya," ucapnya menegaskan.

Suwanto mengimbau para siswa SMP/MTs tidak perlu melakukan konvoi dan coret-coret seragam sekolah untuk merayakan kelulusan UN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com