Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lho, Ada Kantor DK PBB Gadungan di Aceh

Kompas.com - 24/04/2010, 17:41 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com — Gubernur Aceh Irwandi Yusuf tampak kaget ketika mendatangi rumah yang disebut-sebut sebagai kantor "Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB)" di Kelurahan Blower, Banda Aceh.

"Saya sendiri tidak tahu tentang itu. Biarkan aparat keamanan yang menyelidikinya," kata Gubernur ketika meninjau lokasi rumah berlantai dua di Blower, Kota Banda Aceh, Sabtu (24/4/2010).

Gubernur dan aparat Polda Aceh mempertanyakan keberadaan kantor "DK PBB" meski beberapa staf di kantor itu mengaku memiliki mandat resmi untuk mendirikan perwakilan di Aceh.

Saat diteliti, sejumlah dokumen, seperti surat-surat dan stempel serta atribut mirip "DK PBB" itu, diduga kuat dipalsukan karena dibuat di kantor tersebut.

Di rumah kontrakan yang berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk itu tampak ada sejumlah laki-laki dan perempuan yang mengaku sebagai pekerja "DK PBB" di Aceh.

Terlihat, sudah disiapkan sekitar 156 tiang di lantai dua rumah tersebut yang direncanakan akan dipasangi bendera dari berbagai negara di dunia. Menurut pengakuan mereka, kantor tersebut akan di-peusijuek (tepungtawari) pada 26 April 2010.

Di kantor itu terdapat puluhan pemuda dan orang tua yang di kantong bajunya tergantung kartu identitas (ID card) lambang PBB berwarna biru.   

Marzuki Abdulah yang mengaku sebagai "Wakil Kepala Kantor DK PBB", dan sementara, mandat sebagai ketua adalah Nurdin Jalil. "Pak Nurdin Jalil adalah penerima mandat resmi dari DK PBB dan menjabat sebagai ketua. Saya diangkat sebagai wakilnya di Aceh. Kami bekerja untuk bangsa-bangsa di dunia," kata dia.

Polda Aceh mengamankan sejumlah dokumen yang disita dari kantor "DK PBB" gadungan tersebut. "Selain menyita dokumen sebagai bukti, kami juga akan memanggil mereka untuk dimintai pertanggungjawaban yang mengatasnamakan DK PBB di Aceh," kata aparat kepolisian setempat.

Adapun Ketua Pemuda Blower, Iyan, menyatakan bahwa rumah tersebut milik Jafar yang sudah setahun dikontrak oleh Nurdin Jalil. "Awalnya saya dan masyarakat tidak menyangka kalau rumah itu akan dijadikan sebagai kantor perwakilan ’DK PBB’. Kami tidak tahu aktivitas mereka selama setahun ini," papar dia.

Warga lainnya menyatakan ada keanehan terhadap keberadaan orang-orang di kantor itu. "Kami sering melihat mereka berkumpul setiap waktu hendak shalat Jumat," kata warga lainnya.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com