Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duh Tanah di Porong Ambles 60 Sentimeter

Kompas.com - 23/04/2010, 14:43 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Berdasarkan penelitian Tim Kajian Kelayakan Pemukiman, sejak bulan Desember 2009 hingga Maret 2010, tanah di sebelah barat tanggul penahan lumpur Lapindo, Porong, ambles hingga 60 sentimeter. Penurunan permukaan tanah terjadi mulai dari bekas Jembatan Tol Porong-Gempol hingga Pasar Porong, Sidoarjo.

Demikian diungkapkan Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Chairul Djaelani, Jumat (23/4/2010) di Kantor Gubernur Jatim, Surabaya.

"Selain di sebelah barat tanggul, penurunan permukaan tanah juga terjadi di daerah Pamotan, Porong, Sidoarjo, dengan tingkat penurunan permukaan tanah 10 sentimeter. Hasil penelitian ini disampaikan secara lisan oleh Tim Kajian Kelayakan Permukiman atau TKKP," ujarnya.

Dengan kondisi seperti itu, menurut Chairul, kawasan sebelah barat tanggul penahan lumpur Lapindo cukup membahayakan untuk bangunan atau gedung karena struktur tanah di sekitarnya tidak stabil.

Selain kondisi penurunan permukaan tanah, situasi lain yang membahayakan di kawasan ini adalah munculnya sejumlah semburan gas.

"Muncul semburan gas yang mudah terbakar dalam jumlah besar atau adanya patahan-patahan tanah di sekitar lokasi. Situasi ini cukup membahayakan untuk bangunan. Namun karena penurunan tanah berlangsung merata, maka untuk jalan raya belum terlihat mengkhawatirkan," ucapnya.

Kini, Pemprov Jatim masih menunggu laporan tertulis resmi dari TKKP yang rencananya akan dikirim hari Jumat ini. Selain itu, Pemprov Jatim juga masih menunggu hasil penyelidikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk meneliti struktur bawah tanah kawasan sekitar lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo.

"Kami berharap surat resmi hasil penyelidikan segera dikirim ke Pemprov Jatim. Setelah kami menerima hasil penyelidikan, kebijakan apakah Jalan Raya Porong perlu ditutup atau tidak baru bisa diputuskan," kata Chairul Djaelani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com