Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Yakini Dulmatin Intens Pergi-Pulang Indonesia

Kompas.com - 11/03/2010, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri meyakini bahwa Dulmatin sering keluar-masuk Indonesia. Indikasi itu muncul setelah melihat anak-anaknya yang masih kecil.

"Logikanya saja, Dulmatin itu anaknya kecil-kecil yah. Berarti sekarang (beberapa waktu belakangan) dia ke Indonesia. Kalau enggak, istrinya beranak sama siapa? Berarti hitung saja anaknya berapa? Dari sana ketahuan dia (sering) pergi-pulang," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ito Sumardi di silang Monas, Jakarta, Kamis (11/3/2010) pagi.

Polri, melalui Ito, membantah jika Dulmatin datang ke Indonesia untuk keperluan mengambil uang infak senilai Rp 200 juta yang merupakan bantuan dari kelompoknya. Uang itu nantinya akan digunakan untuk logistik pasukannya di Mindanao, Filipina.

Polri mengaku masih terus menelusuri maksud kedatangan Dulmatin ke Indonesia dan berada di belakang kegiatan teroris di Aceh. "Kami belum mengetahui sasarannya. Kami belum bisa menentukan tujuan dia datang karena data masih ada di tim dan sedang digunakan untuk pengembangan," akunya.

Terkait asal belasan ribu peluru yang berhasil disita oleh Polri dari operasi penindakan teroris di Aceh, Jawa Barat, dan Jakarta, Polri mengungkapkan bahwa itu bisa berasal dari mana saja, termasuk dari Pindad, Papua, atau Filipina. "Pelurunya itu kan campuran. Bisa dari mana saja. Banyak peluru yang kelihatannya sudah tua dan bekas dipendam lama di dalam tanah. Bisa saja ini peluru yang diperoleh dari sisa konflik di Aceh. Peluru itu bisa dari mana saja," ujarnya.

"Jumlah senjata yang mereka miliki juga bisa saja lebih banyak lagi. Tapi sampai saat ini kami masih terus menelusuri. Para tersangka yang tertangkap tidak mau buka mulut soal asal senjata itu," ucapnya seraya mengungkapkan bahwa asal senjata diduga dari luar negeri karena bukan buatan Indonesia.
   
Sejauh ini, senjata itu diduga berasal dari luar negeri dan diselundupkan dalam suatu bentuk. "Kalau senjata kan bisa dirakit di sini. Asal-usul senjata bisa dari mana saja. Itu juga yang sedang kita cari dari mana mereka mendapatkan senjata," lengkapnya.

Ketika ditanya apakah peluru dan senjata itu berasal dari sisa-sisa pejuang GAM, Ito mengaku belum dapat memastikannya. "Masih dalam pengembangan," tutupnya.

__._,_.___

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com