MALANG, KOMPAS.com — Lain dengan Hermanto, Pembantu Dekan III Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang Muchammad Sobri mempunyai teori sendiri.
Ia meyakini bahwa kambing-kambing tersebut diserang oleh wolfpack alias gerombolan serigala. "Sekitar setengah tahun lalu, sebenarnya saya sudah banyak mendapat pertanyaan kasus serupa dari peternak di Dau. Lantas saya pelajari, dan saya yakin itu aksi kawanan serigala," yakin Sobri.
Dugaan Sobri itu didasarkan atas peristiwa turunnya babi hutan dari hutan di lereng Gunung Panderman ke perumahan warga desa beberapa bulan silam.
Sobri menduga, turunnya babi hutan itu akibat kerusakan ekosistem atau habitat asal mereka. "Nah, akibat ekosistem rusak, rantai makanan juga rusak. Babi hutan pergi dari hutan, serigala pun jadi kehilangan mangsa utama mereka, sehingga mereka turun gunung berburu makanan," urainya.
Menurut Sobri, cara serigala memangsa buruannya memang dengan menggigit kepala atau tengkuk mangsa sampai kehabisan darah terlebih dulu.
Baru setelah itu, biasanya, serigala akan merobek perut sebelum akhirnya mengincar organ dalam (jeroan) mangsanya itu. (REA/AB/EKN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.