SEMARANG, KOMPAS.com — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah memperkirakan kebutuhan dana untuk pembangunan jalan tol Semarang-Solo sepanjang 75 kilometer akan membengkak.
"Kebutuhan dana untuk proyek tol Semarang-Solo diperkirakan membengkak menjadi sekitar Rp 7 triliun dari perkiraan awal," kata anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah Kamal Fauzi, Selasa (26/1/2010).
Menurut dia, pembengkakan pembiayaan ini disebabkan tertundanya proyek, yang seharusnya sudah mulai berjalan pada 2007.
Ia menjelaskan, harga material bangunan terus mengalami kenaikan meski proyek ini tidak berjalan. Proses pembebasan lahan juga memakan biaya yang relatif tinggi.
Pembebasan lahan ruas Kota Semarang hingga Ungaran, yang semula diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 250 miliar, membengkak menjadi Rp 500 miliar.
Selain pembiayaan yang membengkak, legislatif akan meminta penjelasan dari instasi yang membidangi pembangunan proyek ini untuk mengetahui kendala lain yang dihadapi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Danang Admodjo mengatakan, untuk membiayai kelanjutan pembangunan proyek tol Semarang-Solo telah disiapkan dana yang berasal dari sindikasi sejumlah bank di Indonesia.
Total dana yang akan dikucurkan, menurut dia, mencapai sekitar Rp 4,6 triliun. Jumlah tersebut belum cukup untuk membiayai penuntasan proyek tol Semarang-Solo sehingga dibutuhkan investor lain dalam pembiayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.