Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Bertransaksi Aman di ATM dari BI

Kompas.com - 21/01/2010, 18:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia atau BI menyatakan, modus operandi pembobol dana nasabah lewat mesin ATM dilakukan melalui skimming data. Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah menjelaskan, skimming data merupakan pencurian data nasabah yang tersimpan di dalam kartu dengan melakukan pengintipan PIN di mesin ATM melalui kamera yang dipasang oleh pelaku.

"Saat ini, bank sudah melakukan investigasi mengenai modus operandi, potensial data yang dicuri atau di-copy, mitigasi risiko terhadap data yang kemungkinan sudah dicuri, dan sudah melaporkannya kepada pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut," ungkapnya di Jakarta, Kamis (21/1/2010).

Lebih lanjut, nasabah diimbau untuk mengganti PIN secara berkala sebagaimana telah diingatkan oleh pihak bank selama ini. Adapun cara melindungi kerahasiaan PIN antara lain dengan menutup bantalan angka dengan tangan ketika memasukkan PIN sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain.

Selain itu, pemilik tidak terpancing untuk memberikan PIN kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan meminta nasabah untuk menyebutkan atau meng-input nomor PIN.

Tak hanya itu, nasabah juga diimbau agar memerhatikan kondisi fisik ATM dan sekelilingnya. "Bila ada hal-hal yang mencurigakan, nasabah diharapkan tidak menggunakan ATM tersebut dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib," ucapnya.

Pada saat bertransaksi menggunakan kartu ATM atau debit pada merchant yang bekerja sama dengan pihak perbankan, nasabah juga diimbau agar memerhatikan kondisi alat electronic data capture atau EDC di setiap merchant tersebut. Bila terdapat alat mencurigakan yang menempel pada EDC atau hal lain yang mencurigakan, nasabah diimbau tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat atau kepada pihak berwajib.

BI telah melakukan imbauan kepada perbankan untuk tetap memerhatikan prinsip perlindungan nasabah. "Bila nasabah merasa terdapat transaksi yang mencurigakan pada rekeningnya, mereka dapat segera menghubungi bank di mana nasabah membuka rekening," paparnya.

Kemudian, Bank akan melakukan investigasi terhadap laporan yang masuk berdasarkan bukti-bukti yang ada sesuai dengan aturan yang ada. BI juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan bank untuk menginvestigasi masalah, mengidentifikasi risiko dan merumuskan langkah-langkah yang segera dapat dilakukan dalam jangka pendek dan menengah, serta telah mengingatkan bank dan akan memonitor upaya yang dilakukan bank untuk mengatasi hal ini dan melindungi nasabah.

Bank sentral juga mendorong perbankan untuk segera mengimplementasikan penggunaan teknologi cip pada kartu dan mesin ATM atau debet sehingga dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi risiko skimming data.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com