Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Listrik Tenaga Angin dan Surya Dikembangkan

Kompas.com - 04/01/2010, 22:08 WIB

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkal Pinang, Bangka Belitung (Babel), akan mengembangkan energi listrik tenaga angin dan surya sebagai upaya menjawab krisis listrik di kota itu.

"Kami sudah melakukan perencanaan dengan seorang ilmuwan dari Jepang untuk menggali potensi energi listrik tenaga angin dan surya di Pangkal Pinang," kata Wali Kota Pangkal Pinang Zulkarnain Karim di Pangkal Pinang, Senin (4/1/2010).

Zulkarnain Karim optimistis energi alternatif berupa tenaga angin dan surya cocok dikembangkan di Kota Pangkal Pinang, tetapi memerlukan kerja sama dengan pihak swasta yang benar-benar ahli di bidang tersebut.

"Energi listrik tenaga angin dan surya itu nantinya diperuntukkan penerangan lampu jalan yang sekarang banyak mati akibat krisis listrik di kota ini," ujarnya.

Sekarang ini Pemkot Pangkal Pinang sedang menyusun perencanaan pelaksanaan uji coba pembangkit listrik tenaga angin dan surya.

"Kami mengharapkan dapat menjadi energi listrik alternatif dalam mengatasi krisis listrik PLN di Pangkal Pinang," katanya.

Krisis listrik yang terjadi di daerah itu tetap menjadi perhatian serius pemerintah dan mencarikan solusi dalam mengatasinya.

"Di antara solusi itu tidak hanya mengadakan seminar tentang energi listrik alternatif dengan mendatangkan beberapa ahli dalam maupun luar negeri, juga memperluas hubungan kerja sama dengan beberapa negara maju," ujarnya.

Ia juga mengatakan, krisis listrik dapat menghambat kemajuan daerah di berbagai sektor, terutama dunia investasi di kota itu.

"Investor tentu akan berpikir panjang untuk menanamkan modal di Pangkal Pinang jika arus listrik terbatas, apalagi kami bertekad menjadikan kota ini sebagai kota industri dan perdagangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com