Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabela, Cara Bercocok Tanam Padi Baru

Kompas.com - 02/12/2009, 20:11 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah antusias melakukan mengembangan cara bercocok tanam padi dengan sistem tanam benih langsung (tabela) karena lebih menguntungkan dan efektif.

"Sistim tabela tersebut sebetulnya diperkenalkan kepada petani Boyolali sejak lima tahun lalu, tetapi baru sekarang mereka mulai mengembangkan dan akan meninggalkan sistim tradisionalnya," kata Kepada Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Boyolali Juwaris, Rabu (2/12).

Menurut Juwaris, sistim tabela memiliki keuntungan, antara lain pemakaian benih padi lebih irit, tidak perlu tenaga tanam banyak.

Proses dari tanam hingga panen juga lebih cepat dibanding cara tradisonal sehingga banyak petani setempat mencoba sistim tersebut.

"Sistim tabela itu banyak dipakai oleh petani modern, sedangkan petani tradisional masih sulit untuk berpindah," katanya.

Koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Banyudono, Sugimin menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialiasi sistim tabela di Desa Jipangan, Kecamatan Banyudono dan petani setempat merespon dengan baik.

Petani setempat menyambut antusias dan mencoba peralatan dengan cara ditarik dan kedua sisinya dipasang roda sehingga saat tarikan kelihatan ringan.

Mereka atusias sistim tabela, karena selama ini sulit mencari tenaga tanam dan harus melakukan antrean hingga sepekan. Sistim itu, dapat mengatasi berkurangnya tenaga tanam padi.

"Luas lahan sawah 2.600 meter persegi hanya butuh sekitar dua jam. Sedangkan, cara tradisional butuh waktu sehari penuh," katanya.

Selain itu, sistim tabela tidak ada stagnasi sehingga pertumbuhannya tanaman padi sangat cepat, sedangkan cara tradisional benih harus dicabut lebih dulu, baru ditanam sehingga pertumbuhannya bisa terhambat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com