Jakarta, Kompas -
”Pada tahun 2008,
Menurut Dwi, pada tahap pertama pihaknya telah mematangkan rencana pembangunan dua pabrik semen baru pada tahun 2009, yakni di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. ”Ke depan, dengan kemampuan keuangan perusahaan, kami akan menambah kapasitas dengan pembangunan dua pabrik di Sulawesi Selatan dan Jatim. Hal ini akan diteruskan sehingga 5 tahun ke depan potensi perusahaan akan menambah kapasitas di dalam negeri 10 juta ton lagi,” ungkapnya.
Dalam laporan perusahaan kepada Komisi XI DPR, nilai investasi yang disuntikkan dalam kedua proyek itu mencapai 594 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,94 triliun, setiap pabrik di Jawa senilai 304 juta dollar AS dan 290 juta dollar AS di Sulawesi Selatan. Pabrik di Jawa Timur akan tuntas tahun 2012, sedangkan pabrik di Sulawesi akan selesai tahun 2011, setiap pabrik memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun.
Untuk mengamankan produksinya, Semen Gresik juga mulai membangun pembangkit listrik berkapasitas dua kali 35 megawatt di Sulawesi dengan nilai investasi 114 juta dollar AS atau Rp 1,14 triliun. Dengan demikian, total anggaran belanja modal Semen Gresik untuk proyek pembangkit listrik dan dua pabrik baru mencapai 708 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,08 triliun.
Semen Gresik merupakan induk usaha untuk empat perusahaan penghasil semen, yakni Semen Padang, Tonasa, Gresik, dan Semen Kupang. Tahun 2007, kapasitas produksi semen kelompok usaha ini masih 17 juta ton per tahun. Kini menjadi 19 juta ton per tahun. Dengan kapasitas tersebut, kelompok usaha Semen Gresik memasok 45,6 persen produksi semen nasional yang mencapai 47 juta ton per tahun.
”Adapun tingkat konsumsi semen dalam negeri 38 juta ton per tahun. Semen di dalam negeri masih mengalami kelebihan pasokan,” ujar Dwi.
Perusahaan mencatat kenaikan pendapatan dari Rp 5,6 triliun tahun 2004 menjadi Rp 11,76 triliun tahun 2008. Pendapatan perusahaan ini diperkirakan akan tumbuh 20 persen tahun 2009 ini. Dari pendapatan itu, perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun tahun 2008. Pada semester I-2009, Semen Gresik sudah mencatat laba Rp 2,4 triliun.