Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malangnya, Bayi Meninggal karena HIV/AIDS dan Gizi Buruk

Kompas.com - 28/11/2009, 14:03 WIB

JEMBER, KOMPAS.com - Seorang bayi berusia 19 bulan di Kabupaten Jember, meninggal dunia karena terinfeksi HIV/AIDS stadium tiga. Bayi Malang ini juga menderita gizi buruk jenis marasmus.
    
Humas RSUD dr Soebandi Jember, Judi Nugroho, Sabtu, mengatakan, bayi tersebut sempat dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, namun pihak keluarga meminta bayi tersebut dipulangkan. "Kami tidak tahu alasan keluarga yang bersangkutan meminta pulang paksa, padahal kondisi bayi penderita HIV/AIDS dan gizi buruk itu masih belum stabil," kata Judi.

Pihak RSD dr Soebandi Jember, lanjut dia, sudah beberapa kali membujuk keluarga yang bersangkutan untuk tidak pulang lebih dulu hingga kondisi bayi yang menderita HIV/AIDS itu lebih baik. "Akhirnya kami mengizinkan pihak keluarga membawa pulang, namun dengan syarat mereka membawa bayi itu kontrol secara rutin ke RSD dr Soebandi supaya perkembangan kesehatannya bisa terpantau," katanya.

Pasien bayi yang menderita HIV/AIDS dan gizi buruk tersebut merupakan pasien yang keluarganya memiliki kartu jaminan kesehatan (jamkesmas) sehingga seluruh biaya perawatannya gratis. "Kondisinya memang buruk dan kami mendengar kabar bahwa bayi itu sudah meninggal dunia," katanya.

Koordinator klinik "Voluntary Councelling and Test" (VCT) RSD setempat, dr Justina Evi Tyaswati, SpKJ, membenarkan adanya seorang bayi yang terinfeksi HIV/AIDS. "Bayi itu tertular HIV/AIDS dari kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia," kata dr Evi.

Kondisi pasien bayi tersebut, lanjutnya, sangat memprihatinkan karena sudah memasuki tahap stadium tiga atau stadium lanjut. "Bayi ini harus mengonsumsi obat Anti Retroviral (ARV) untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya yang semakin lemah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com