Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu Burung, Pelipis Nurdiana Tertembus Peluru

Kompas.com - 17/11/2009, 16:26 WIB

MADIUN, KOMPAS.com - Seorang warga Desa Watupatok, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr Sudono Madiun, akibat pelipis bagian kanannya tertembus proyektil peluru senapan angin.

Ibu korban, Marwah, Selasa (17/11) mengatakan, peluru yang bersarang di kepala Nurdiana (14) berawal saat korban bersama kakaknya, Harji, berburu burung di kebun belakang rumah Minggu lalu. Harji yang saat itu berjalan di depan Nurdiana, memanggul senapan angin dipundaknya.

"Tiba-tiba, senapan yang dipanggul Harji meletus dan pelurunya mengenai pelipis adiknya. Harji tidak tahu kalau senapannya meletus. Ia tersadar setelah mengetahui adiknya tersungkur di tanah dengan pelipis berdarah," ujarnya kepada wartawan.

Harji bersama keluarganya lalu membawa adiknya ke RSUD Pacitan. Namun, karena kondisinya kritis, korban akhirnya dirujuk ke RSUP dr Soedono, Madiun.

Hingga kini, Marwah masih menunggui anaknya yang tergolek lemas di ruang perawatan untuk menunggu operasi pengeluaran peluru tersebut.

Sementara itu, menurut dokter yang menangani Nurdiana, dr Nur Hidayat, SpB, saat ini kondisi korban masih lemah dan belum stabil. Pihaknya belum dapat mengeluarkan peluru yang bersarang di kepala Nurdiana, karena terkendala peralatan.

"Peralatan yang ada di Rumah Sakit Sudono belum memadai untuk mengeluarkan peluru. Kemungkinan besar, kami akan merujuk korban ke RSUD dr Sutomo Surabaya untuk penanganan lebih lanjut. Secepatnya akan kami kirim," katanya menjelaskan.

Menurut Nur Hidayat, guna mengambil proyektil peluru tersebut diperlukan alat yang bernama C Arm, mengingat dekatnya posisi proyektil peluru dengan otak.

Jika proyektil tersebut tidak segera dikeluarkan justru akan berbahaya bagi keselamatan jiwa korban. Hingga kini, korban masih dirawat intensif di ruang Wijaya Kusuma RSUP dr Soedono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com