Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Angin Nakal, Penerjun Salah Mendarat

Kompas.com - 05/10/2009, 13:18 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com — Atraksi terjun payung yang dilakukan dua orang penerjun saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 TNI salah mendarat karena kencangnya angin bertiup saat atraksi sedang berlangsung di Jalan Gajahmada, Pekanbaru, Senin (5/10).

Dua orang penerjun dari TNI Angkatan Udara itu seharusnya mendarat di depan podium kehormatan yang dihadiri Pangdam I Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Burhanuddin Amin sebagai Inspektur Upacara serta Gubernur Riau HM Rusli Zainal dan unsur Muspida Riau.

"Karena pengaruh angin, penerjun kita terpaksa mendarat di tempat lain," ujar koordinator atraksi penerjun, Lettu Yudi Kurniawan.

Kedua orang penerjun payung itu terpaksa mendarat di halaman SMPN 14, Gobah, Pekanbaru, yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi upacara.

"Keduanya selamat mendarat. Angin bertiup cukup kencang di atas 30 knot/jam. Tiupan angin ini mendorong penerjun menjauh dari lokasi upacara," kata Yudi.

Batalnya dua penerjun tersebut mendarat di depan podium kehormatan tidak mengganggu kelancaran acara. Atraksi dari berbagai kesatuan TNI tetap ditampilkan, seperti aksi bela diri yang diikuti batalyon Arhanud SE13/BS, Batalyon Infantri 132 Salo, Paskas TNI AU, kolone senapan serta penampilan drum band SMA Cendana Rumbai.

Peringatan HUT TNI itu, selain dimeriahkan atraksi terjun payung, juga atraksi dua pesawat Hawk 100-200 TNI AU yang melakukan manuver di udara saat pagelaran atraksi.

Rangkaian kegiatan acara ditutup dengan defile seluruh peserta upacara. Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Burhanuddin Amin saat ditemui seusai upacara mengatakan, TNI dituntut untuk profesional, tidak berpolitik praktis, dan tidak berbisnis.

"Tuntutan untuk profesional, tidak berpolitik praktis, dan tidak berbisnis merupakan inti dari amanat Panglima TNI dalam perayaan HUT," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com