Tuban, Kompas -
Sofyan berharap pembangunan pabrik merupakan solusi untuk memenuhi kekurangan semen dalam negeri sebanyak 7 persen per tahun, sekaligus menjawab kebutuhan semen 120 juta ton per tahun pada 2020. Kapasitas PT Semen Gresik pun diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 20 juta ton hingga 25 juta ton per tahun.
Pembangunan pabrik semen Tuban IV, ungkap Sofyan, sejalan dengan lonjakan tingkat kebutuhan semen di Indonesia pada masa depan. Dari tahun ke tahun, kebutuhan semen meningkat.
Namun, Sofyan mengingatkan, pembangunan pabrik semen baru harus mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Industri semen pada waktu lalu rawan terhadap keseimbangan lingkungan. Strategi memerhatikan keseimbangan lingkungan harus dilakukan karena berdasarkan kajian 2004, di Pulau Jawa terjadi kekurangan pasokan air bersih 75 juta meter kubik.
Direktur Utama PT Semen Gresik Dwi Sutjipto menambahkan, selain membangun pabrik baru di Tuban, Semen Gresik membangun pabrik baru di Tonasa, Sulawesi Selatan, dengan kapasitas produksi 2,5 juta ton.
Dwi menyebutkan, pada 2012 tingkat kapasitas produksi Semen Gresik Group 25,5 juta ton per tahun. ”Khusus untuk pabrik Semen Gresik di Tuban, pada 2012 mampu memproduksi 11,5 juta ton per tahun. Semen Gresik Group mengalokasikan investasi sebesar Rp 7,4 triliun untuk pembangunan dua pabrik semen baru di Tuban dan Sulsel dan dua unit power plant di Sulsel.