Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Monokultur Bambu Dikembangkan

Kompas.com - 10/08/2009, 22:21 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai mengembangkan hutan monokultur bambu di sepanjang aliran Sungai Serayu, Kabupaten Wonosobo. Selain berguna untuk media konservasi, budidaya tersebut ditujukan untuk menyediakan bambu sebagai komoditas ekonomi yang memiliki nilai jual tinggi.

Hal itu dikemukakan Ketua Panitia Festival Dunia Bambu 2009 Djawahir Muhammad dalam pembukaan festival tersebut di Museum Ronggowarsito, Kota Semarang, Senin (10/8). Pembukaan festival ini juga menandai peluncuran hutan monokultur tersebut.

Djawahir mengatakan, penanaman bambu di areal seluas 50 hektar tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2010. Bambu akan ditanam beserta tanaman pendukung seperti ubi dan obat-obatan. "Hal ini untuk mengatasi lahan kritis dan meng embangkannya sebagai salah satu produk yang dapat diekspor," kata Djawahir.

Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Jateng Edy Santoso, Gubenur Jateng Bibit Waluyo mengatakan, bambu secara kultur dapat berfungsi sebagai tanaman konservasi dan produknya dapat digunakan untuk bahan bangunan.

Namun, sayangnya penggunaan bambu masih belum memasyarakat karena belum banyaknya dukungan penelitian dan pengembangan bambu bagi aplikasi modern. Alhasil, potensi bambu tidak termanfaatkan dengan optimal.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Jateng Djoko Sutrisno mengakui, budidaya bambu dapat mengatasi lahan kritis yang tidak produktif seperti di daerah lereng dan tepi sungai. "Bambu mudah dibudidiyakan, tetapi harus ditanam terpisah dengan tanaman lain yang lebih rendah," ucapnya.

Festival Dunia Bambu 2009 ini merupakan festival yang ketiga kalinya diselenggarakan dalam rangka mengenalkan manfaat dan hasil kerajinan bambu kepada masyarakat luas. Festival ini berisi pameran produk kerajinan bambu dari 18 stan se-Jawa Tengah, pameran fotol ingkungan, pameran wayang, dan pameran keris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com