Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kaki Raja Hutan Terjerat Jebakan Babi

Kompas.com - 24/07/2009, 13:47 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Kaki seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terluka akibat terjerat perangkap babi di Subulussalam, Provinsi Aceh, akan diamputasi oleh tim dokter.
    
"Hasil rapat para dokter hewan memutuskan, kaki harimau yang terluka itu harus diamputasi," kata Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh, Abubakar Chek Mat, di Banda Aceh, Jumat.
    
Dia mengatakan, rapat tersebut dihadiri dokter hewan dari Veterinary Society for Sumatran Wildlife Conservation (Vesswic) dan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).
    
Menurut Abubakar, salah satu kaki depan harimau yang berusia sekitar 1,5 tahun itu secepatnya diamputasi agar tidak terjadi infeksi. Saat ini harimau tersebut dibawa ke Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah untuk mendapat perawatan intensif.
    
Untuk pemulihan dan penempatannya kemudian akan dikoordinasikan dengan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan pemerhati satwa dari LSM di Aceh. "Belum bisa ditentukan ke mana nantinya harimau akan ditempatkan setelah operasi amputasi dilakukan. Yang penting si Raja Hutan itu sehat kembali," tambahnya.
    
Harimau itu terjerat di Desa Sikarabang Transmigrasi SP2, Kecamatan Longkip, Kota Subulussalam, Provinsi Aceh. Akibat terjerat, empat jari di salah satu kaki depannya putus sehingga memerlukan perawatan intensif dan dibawa ke Banda Aceh.
    
Tinggi badan harimau itu 54 cm dan panjangnya 131 cm, lingkar dada 59-60 cm, dan panjang ekor 51 cm. Binatang dilindungi itu ditemukan Mudakhir (45), warga setempat yang memasang jerat untuk babi di kawasan perkebunan kelapa sawit yang baru dibukanya.
    
Dokter hewan dari Vesswic, Christopher Stremme, mengatakan, hewan tersebut harus sesegera mungkin diobati dan diamputasi kaki yang luka dan rusak akibat terjerat. Menurut dia, kondisi fisik harimau itu saat ini masih cukup baik, tetapi diperkirakan tidak akan kembali normal dan sulit jika dikembalikan ke habitat aslinya.
    
"Perkiraan saya tidak mungkin dikembalikan ke habitatnya karena kalau sudah diamputasi kemungkinan dia bisa hidup di kawasan alaminya kecil sekali," kata Christopher. Selain itu juga sulit memilih tempat relokasinya pasca-operasi karena lokasi yang cukup layak untuk memelihara harimau di Indonesia umumnya sangat jarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com