Kelimutu Diusulkan Jadi Warisan Alam Dunia

ENDE, KOMPAS.com — Balai Taman Nasional Kelimutu akan mengusulkan ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Unesco agar Danau Triwarna Kelimutu, di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, ditetapkan menjadi Warisan Alam Dunia.

Hal ini diajukan sebagaimana Taman Nasional Komodo, di Kabupaten Manggarai Barat, Flores, yang telah lebih dulu ditetapkan sebagai Cagar Biosfer tahun 1986 dan Warisan Alam Dunia oleh Unesco tahun 1991. "Pengajuannya melalui Menko Kesra," kata Koordinator Teknis Balai Taman Nasional Kelimutu, Dwi Sutantohadi, Jumat (5/6) di Ende.

Menurut Dwi, pengajuan Danau Kelimutu ke Unesco memang sudah sepantasnya dilakukan mengingat pesona alam yang menakjubkan, dan Danau Kelimutu juga begitu unik karena merupakan satu-satunya danau di dunia dengan tiga warna yang bisa berganti warna.

Diharapkan jika Danau Kelimutu menjadi Warisan Alam Dunia maka perhatian dunia akan lebih besar, terutama dalam upaya perlindungan, dan konservasi, apalagi mengingat Danau Kelimutu juga berada di puncak gunung api Kelimutu, yang tentunya rawan bencana vulkanik. Dengan demikian, jika kawasan Danau Kelimutu mengalami situasi darurat seperti bencana alam akan cepat mendapat bantuan internasional.