Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Tegas, tapi Tak Bisa Asal Tembak

Kompas.com - 14/04/2009, 20:26 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Maraknya tindak kejahatan yang disertai dengan kekerasan di Medan dan beberapa kota lain di Sumatera Utara, membuat polisi meminta masyarakat ikut terlibat langsung membantu pengamanan wilayahnya. Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, polisi ingin bersikap tegas, namun tak bisa asal main tembak di tempat terhadap pelaku kejahatan.

Setiap anggota kami ini bisa menembak pelaku kejahatan, akan tetapi penggunaan senjata untuk menindak pelaku kejahatan itu kan diatur juga oleh Undang-Undang. "Tidak bisa asal main tembak di tempat saja," ujar Badrodin di Medan, Selasa (14/4). Badrodin ditanya kalangan media terkait maraknya tindak kejahatan yang disertai kekerasa n dan mengakibatkan korban sampai meninggal dunia.

Tindak kejahatan disertai kekerasan paling mutakhir menimpa keluarga Prof Bachtiar Hasan Miraza, yang mengakibatkan istri guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tersebut, Onaya Siti Kadarsih (60) tewas bersimbah darah di kediaman mereka. Polisi masih menduga pelaku kejahatan berniat merampok kediaman Prof Bachtiar Miraza.

Badrodin mengakui, selama pemilu banyak personel kepolisian yang berkonsentrasi dalam tugas-tugas pengamanan pemilu. Dia mengungkapkan, pengamanan wilayah dari tindak ke jahatan mustahil hanya bisa dilakukan polisi. Badrodin pun meminta masyarakat ikut terlibat aktif membantu tugas-tugas kepolisian. "Kami perlu partisipasi aktif masyarakat. Polisi tak bisa mengamankan setiap jengkal tanah di Sumut ini," ujarnya.

Badrodin hanya tersenyum saat ditanya, apakah tingginya tingkat kejahatan disertai kekerasan yang terjadi di Sumut akhir-akhir ini bagian dari ujian terhadapnya sebagai kapolda yang terhitung masih baru. Namun dia menegaskan akan tetap bertindak tegas terhadap setiap pelaku kejahatan di wilayah hukumnya. Memang itu tugas polisi, harus bertindak tegas terhadap setiap pelaku kejahatan, ujarnya.

Pembunuhan istri guru besar USU

Terkait perkembangan pengungkapan kasus perampokan dan pembunuhan istri Prof Bachtiar Miraza, Badrodin mengatakan polisi telah mendalami keterangan beberapa oran g, termasuk satpam kampus USU yang bertanggung jawab terhadap pengamanan komplek perumahan dosen. Badrodin membantah, motif pelaku terkait erat dengan pekerjaan Prof Bachtiar sebagai salah satu Komisaris Bank Sumut. "Saya pikir tidak ada hubungannya dengan hal tersebut," ujarnya.

Termasuk motif pelaku yang ingin membalas dendam terhadap keluarga Prof Bachtiar. Kalau masih berupa dugaan itu sah-sah saja. Yang pasti nanti kalau pelakunya sudah tertangkap, baru ketahuan apa motivasinya. Saat ini polisi masih terus menyelidiki siapa pelakunya, kata Badrodin.

Seperti keterangan Kapoltabes Medan Ajun Komisaris Besar Imam Margono yang menyatakan polisi menduga pelakunya masih satu orang (Kompas, 14/2), Badrodin mengatakan polisi masih belum menemukan pelaku lain yang terlibat dalam kejahatan ini. "Kelihatannya memang tidak ada pelaku lain," ujarnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com