Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resesi di AS Semakin Memburuk

Kompas.com - 04/04/2009, 08:54 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Tingkat pengangguran di AS melonjak menjadi 8,5 persen pada Maret atau tertinggi sejak penghujung 1983. Lonjakan itu berasal dari 663.000 orang yang kehilangan pekerjaan di AS.

Hal ini merupakan bukti terbaru bahwa resesi di AS telah memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara sejumlah ekonom belum melihat tanda pemulihan ekonomi di AS dalam waktu dekat.

Rata-rata jam kerja dalam seminggu pada Maret telah menurun menjadi 33,2 jam atau angka terendah baru. Sejak resesi bermula di AS pada Desember 2007, total 5,1 juta orang kehilangan pekerjaan. Dua pertiga dari angka tersebut terbentuk dalam 5 bulan terakhir.

Laporan yang dikeluarkan Jumat (3/4) ini didasarkan pada sebuah survei yang diadakan oleh Thomson Reuters terhadap 18 anggota industrinya. Survei itu mencakup beberapa indikator, seperti inventaris, tenaga kerja serta permintaan produksi. Sekitar tiga perempat warga AS bekerja di industri pelayanan, seperti hotel, ritel, pendidikan serta perawatan kesehatan.

"Laporan negatif ini akan berlanjut hingga April," demikian diperkirakan oleh Mark Zandi, kepala pengamat ekonomi Moody's Economy.com. Kondisi bursa kerja dan sektor pelayanan di AS selama Maret memburuk meskipun terdapat isyarat pemulihan belakangan dari resesi yang saat ini dianggap sebagai terlama sejak Perang Dunia II.

Ketua Bank Sentral AS Ben Bernanke menjelaskan, resesi kemungkinan akan berakhir tahun ini apabila pemerintah Barack Obama berhasil meningkatkan performa sistem perbankan. Sejumlah bank di AS telah diterjang oleh kasus kredit kepemilikan rumah dan krisis keuangan terburuk sejak 1930-an.

Beberapa ekonom menjelaskan, bursa kerja kemungkinan tak akan kembali normal kondisinya dengan tingkat pengangguran mencapai 5 persen hingga 2013. "Ada proses perbaikan ekonomi panjang yang harus dilewati sebelum tingkat pengangguran menyusut," kata Bill Cheney, kepala ekonom John Hancock Financial Services.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com