2 Warga Jatim Korban Penembakan di Puncak Senyum

JEMBER, KOMPAS.com — Jasad korban penembakan oleh kelompok bersenjata di sekitar Puncak Senyum, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Zainul Abidin (21), tiba di rumah duka di Desa Curahlele, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Kamis pagi.
    
Kelompok bersenjata menembak dua tukang ojek bernama Zainul Abidin (21), warga Jember, dan Ahmad Solihan (43) asal Lumajang, Jatim. Peristiwa terjadi Selasa (10/3) pukul 08.45.
    
Paman korban, Muklisan, mengatakan, jasad Zainul tiba di Desa Cutahlele sekitar pukul 04.00. Jasad dibawa dengan ambulans dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Curahlele. "Saya juga kaget atas kejadian yang menimpa Zainul dan keluarga di sini sangat sedih," katanya.  

Ia menjelaskan, Zainul tinggal di Papua sudah satu tahun dua bulan untuk mencari pekerjaan dan tidak lama kemudian Zainul menjadi tukang ojek di sana. "Saya sempat diberi tahu Zainul bahwa  Bupati Puncak Jaya juga menjamin warga luar Papua yang mencari pekerjaan di sana. Namun kenyataannya sungguh menyedihkan," katanya. "Saya mendesak polisi mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku penembakan, serta memberi hukuman yang berat," katanya berharap.
    
Jasad Ahmad Solihan (43), warga Dusun Plawangan, Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, tiba di rumah duka, Kamis sekitar pukul 03.00. Ahmad Solihan meninggalkan seorang istri, Lilik, dan dua anak. Dia terkena luka tembak di lengan kanan dan rahangnya luka terkena kampak. Sementara itu, Zainal mengalami luka tembak di rusuk kanan tembus rusuk kiri dan terkena tusukan di leher sebelah kiri dan tulang pipi kanan.