Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elevasi Rawapening Lampaui Genangan Maksimal

Kompas.com - 02/03/2009, 21:17 WIB

SEMARANG, SENIN — Hujan deras yang berlangsung sejak akhir pekan lalu di daerah hulu Rawa Pening membuat elevasi atau tinggi muka air waduk alami di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, itu naik hingga melampaui batas luas genangan maksimal. Akibatnya, ratusan hektar sawah di sekitar Rawapening tergenang dan daerah hilir, seperti Kabupaten Grobogan dan Demak, rawan banjir.

Elevasi Rawapening hingga Senin (2/3) siang mencapai 463,33 meter dari permukaan laut (mdpl), melebihi batas maksimal puncak genangan yang 463,30 mdpl. Pada kondisi itu, luas genangan di luar patok merah yang merupakan batas wilayah pertanian pasang-surut mencapai 625 hektar.

Data dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Semarang menunjukkan, limpasan air Rawapening menggenangi 154 hektar sawah warga yang sudah ditanami, dengan menyebabkan 76 hektar, di antaranya puso. Sawah tersebut berada di Kecamatan Ambarawa dan Banyubiru. Tinggi permukaan air juga mengakibatkan rimbunan eceng gondok memenuhi Kanal Kali Tuntang sepanjang sekitar 100 meter menuju pintu masuk air atau intake di Pembangkit Listrik Tenaga Air Jelok dan Timo.

"Kami meningkatkan jumlah buangan air ke hilir. Namun, kemarin sempat terkendala kondisi air di Demak dan Grobogan yang juga tinggi karena hujan deras," kata Koordinator Satuan Kerja Rawapening Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Jragung Tuntang Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah Kuristiyanto, di Tuntang.

Dalam kondisi elevasi di atas puncak genangan, hujan di Rawapening maupun dari sembilan subdasnya rentan menggenangi sawah warga. Sebagai contoh, pada hari Jumat, elevasi masih 463,18 mdpl. Namun, akibat hujan deras dalam dua hari melonjak menjadi 463,38 mdpl. Padahal, dengan pelepasan air maksimal 18 meter kubik per detik, dalam kondisi tanpa hujan, hanya turun sekitar 5 sentimeter per hari.

Hal ini disebabkan daerah tangkapan air di sembilan subdas Rawapening, baik yang kondisinya kritis, maupun daya tampung Rawapening yang turun jauh akibat sedimentasi. Menurut Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Semarang Fadjar Eko, pihaknya meminta agar lahan pertanian warga tidak selalu dikalahkan karena saat ini mayoritas sawah di empat kecamatan di sekeliling Rawapening sudah ditanami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com