Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Saya Tak Berhak Katakan Ponari Benar atau Salah

Kompas.com - 17/02/2009, 11:00 WIB

FENOMENA dukun cilik Ponari, menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, tidak bisa diatasi dengan cara-cara rasional, seperti pelarangan praktik. Karena menurut Menkes, fenomena Ponari ini menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap suatu keajaiban yang tidak bisa dirasionalkan. Penyelesaian masalah ini hanya menunggu waktu.

“Ini tidak bisa diatur. Itu akan hilang seiring dengan waktu. Kalau sudah tahu bahwa dia tidak sembuh, nanti lama-lama pasti akan berhenti. Kita lihat saja nanti,” kata Fadilah saat dihubungi Surya, Senin (16/2).

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah khususnya departemen kesehatan tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan rasional pemerintah tidak akan bisa dijalan dengan kepercayaan yang sudah melekat di masyarakat.

Menurut Fadilah, yang lebih dituntut peranannya dalam hal ini adalah kalangan ulama untuk menyadarkan bahwa fenomena ini bisa mengarah pada hal-hal yang berbau syirik. Fadilah  juga membantah jika fenomena Ponari ini berhuhungan dengan kurang teraksesnya layanan kesehatan masyarakat di wilayah Jawa Timur khususnya. Karena, lanjut Siti Fadillah, mereka yang datang ke Ponari itu bukan orang-orang miskin, malah orang-orang kaya yang punya mobil-mobil bagus, termasuk orang yang pergi berobat ke luar negeri.

“Fenomena Ponari tidak ada hubungannya tidak mahal dan murahnya. Jadi bukan masalah kurangnya layanan kesehatan, tapi itu fenomena sosial. Dimana ada sekelompok orang-orang yang ingin suatu keajaiban di dalam hidupnya,” terangnya.

Menurut Menkes, praktik pengobatan yang dilakukan Ponari tidak bisa digolongkan dalam pengobatan tradisional, jadi tidak perlu dimintakan izin resmi.
Siti Fadilah juga mengaku tidak perlu membuat semacam kebijakan khusus untuk mengatur masalah ini. “Yang penting dari Satpol PP mengaturnya,” katanya.

Apakah Menkes percaya dengan praktik Ponari ini. “Wallahualam,” kata Siti Fadilah yang kerap berkerudung ini.

Menurut dia, keajaiban selalu ada, tapi apakah Ponari itu ajaib atau tidak, Fadilah tidak bisa mengatakan karena tidak pernah bertemu. "Saya tidak berhak mengatakan itu salah atau itu benar," katanya. (UUS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com