Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kerabat dan Tetangga Ponari Diperiksa Polisi

Kompas.com - 17/02/2009, 05:51 WIB

JOMBANG - Kasus dugaan penganiayaan terhadap Khomsin (42) ayah kandung Ponari, dukun cilik asal Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh Jombang, oleh Dawuk dan keluarganya, mulai diproses polisi, Senin (16/2).
    
Empat orang dipanggil ke Kantor Polsek Megaluh untuk diperiksa. Mereka masing-masing Mukharomah (28) istri Khomsin yang juga ibu Ponari, kemudian Senen (65) Lamudji (40) keduanya tetangga Khomsin, serta Dawuk (35).

Untuk tahap awal, empat orang itu seluruhnya diperiksa dalam status sebagai saksi. Tapi amat mungkin salah satunya, yakni Ny Dawuk, bakal berstatus tersangka.

Kapolsek Megaluh AKP Sutikno mengungkapkan, pemeriksaan akan dilakukan untuk mengungkap dugaan kasus penganiayaan ini, untuk mengumpulkan keterangan para saksi.

Menurut Sutikno, kalau memang saksi-saksi menguatkan serta hasil visum juga positif, maka Dawuk bisa dijerat dengan pasal 251 dan 252 KUHP tentang penganiayaan ringan dan berat. “Semua saksi masih kita periksa dan dalami, sekarang belum bisa kita menetapkan tersangkanya,” kata Sutikno.

Diberitakan sebelumnya, keberadaan Ponari, ternyata berimbas tak menguntungkan bagi Khomsin, ayah kandungnya. Laki-laki ini dilarikan ke RSI Nur Wachid, Jombang, karena syok berat setelah dianiaya Ny Dawuk (35) dan keluarganya.

Dawuk adalah perempuan yang rumahnya dijadikan tempat menginap Ponari sejak bocah itu laris manis sebagai dukun cilik. Khomsin mengaku dianiaya Dawuk setelah berniat membawa pulang Ponari ke rumahnya, akibat tidak tega melihat Ponari dipaksa terus-menerus bekerja melayani puluhan ribu pasien.

Diduga, Dawuk dan keluarganya nekat mengeroyok Ponari karena ingin mempertahankan Ponari tetap tinggal di rumahnya, demi kepentingan ekonomi. Sebab, menurut Khomsin, pihak keluarga Dawuk meminta Rp 200.000 setiap hari selama Ponari menginap dan melakukan pengobatan di rumah Dawuk.

Tak hanya itu, kata Khomsin, Dawuk yang juga kerabat Mukharomah, seringkali masih meminta uang lagi dari kotak amal Ponari untuk berbagai keperluan yang tidak jelas. (Sutono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com