Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur: Jangan Tolak Pabrik Semen

Kompas.com - 31/01/2009, 11:51 WIB

Laporan wartawan Kompas Winarto Herusansono

SEMARANG, SABTU — Gubernur Jateng Bibit Waluyo minta kepada masyarakat Sukolilo, Pati, agar tidak menolak kehadiran PT Semen Gresik (SG) yang akan membangun pabrik semen di daerah tersebut. Gubernur menegaskan bahwa dirinya tidak main mata dengan PT terkait dengan pemberian izin pembangunan pabrik Semen di Sukolilo.

Gubernur Bibit Waluyo mengatakan hal ini kepada wartawan di Semarang, Jumat (30/1) malam, saat menghadiri syukuran pencanangan pembangunan jalan tol Semarang-Solo. Menurut Gubernur, apa yang telah dilakukan Pemprov Jateng, semua untuk kepentingan rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat.

Gubernur juga menilai rencana pembangunan pabrik semen di pegunungan Kendengan, Sukolilo, Pati, sejalan dengan misi Gubernur soal bali ndeso mbangun deso. "Saya sangat berharap agar masyarakat di Sukolilo tidak menolak kehadiran PT SG yang akan membangun pabrik Semen di sana. Dengan adanya pabrik semen nantinya akan berdampak ekonomis bagi masyarakat sekitar," tutur Gubernur.

Program bali ndeso mbangun deso, menurut Gubernur, tidak hanya terpaku kepada pembangunan sektor pertanian, tetapi juga pembangunan infrastruktur dan sektor lain. Apalagi hasil penelitian Amdal yang dilakukan oleh tim dari Undip menyatakan rencana pembangunan pabrik semen SG di Sukolilo tidak akan bermasalah dengan lingkungan.

Sementara Ketua F-PKS DPRD Jateng Abdul Fikri Faqih, saat dihubungi KR di Semarang Sabtu (31/1), mengatakan, meski secara AMDAL rencana pembangunan pabrik semen SG di Pati tidak bermasalah, Gubernur tidak bisa hanya melihat dari sisi itu.

Fikri minta agar pemprov dan PT SG juga melihat dari sisi lain khususnya masalah psikologi masyarakat setempat. Adanya penolakan dari sebagian masyarakat di Sukolilo, menurut Fikri, menunjukkan rencana pembangunan pabrik semen tersebut masih bermasalah sehingga harus diselesaikan terlebih dulu.

Fikri melihat masih ada beberapa langkah penting yang hingga kini belum dilakukan oleh PT SG maupun oleh Pemprov Jateng yaitu melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat, khususnya yang selama ini menjadi panutan masyarakat di Pati.

Di Sukolilo itu ada tokoh besar seperti KH Sahal Mahfudz. "Saya belum mendengar adanya pihak-pihak yang melakukan komunikasi dengan Kiai Sahal atau tokoh lain yang memang dihormati di sana. Untuk itu saya berharap Gubenur dan PT SG tidak hanya melihat dari sisi formalitas seperti hasil AMDAL saja, tetapi juga melihat dari segi psikologi masyarakat setempat," tutur Fikri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com