Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,05 Ton Daging Babi Hutan Ilegal Dimusnahkan

Kompas.com - 05/09/2008, 16:08 WIB

PONTIANAK, JUMAT- Dinas Kehewanan dan Peternakan Kalimantan Barat bekerja sama dengan Stasiun Karantina Hewan Kelas I Pontianak dan Kepolisian Daerah Kalbar memusnahkan 3,05 ton daging babi hutan ilegal yang diselundupkan dari Provinsi Jambi. Daging babi hutan yang harga jualnya mencapai Rp 112,85 juta itu dinyatakan ilegal karena dimasukkan ke Kalbar tanpa dokumen karantina dari daerah asal dan tanpa izin dari Pemerintah Provinsi Kalbar.

"Daging babi hutan ilegal ini dibawa menggunakan truk yang menumpang kapal roro dari Jambi dan merapat di Pelabuhan Dwikora Pontianak pada tanggal 25 Agustus lalu. Menurut pengakuan pemiliknya, daging itu akan dijual ke daerah pedalaman di Ngabang (Kabupaten Landak)," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kehewanan Kalbar Abdul Manaf Mustafa, Jumat (5/9).

Menurut Manaf, Pemprov Kalbar memang memberlakukan kebijakan memperketat masuknya hewan ternak dan hasil ternak dari daerah lain. Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Kalbar Nomor 26/2008 ini dimaksudkan agar penularan penyakit hewan dari daerah lain bisa dicegah.

Memasukkan hewan ternak maupun hasil ternak ke Kalbar tetap diperbolehkan asalkan mendapat izin dari Gubernur melalui Kepala Dinas Kehewanan dan Peternakan Kalbar, serta melalui pemeriksaan yang ketat terhadap kesehatan dan keamanan hewan ternak tersebut.

Dalam catatan Kompas, Dinaswanak Kalbar pernah memusnahkan 13 ton daging sapi ilegal dari India pada tahun 2004. Pada tahun 2005, Diswanak Kalbar juga memusnahkan 5,6 ton daging sapi ilegal India dan tahun 2006 memusnahkan 187 kilogram. Daging sapi ilegal dari India itu diselundupkan ke Kalbar melalui perbatasan Malaysia.

Daging sapi ilegal dari India itu ditengarai masih banyak beredar di sejumlah daerah di Kalbar, terutama di Kota Pontianak, Kabupaten Sambas, serta sebagian wilayah Kebupaten Sanggau, seperti di Kecamatan Entikong, Kembayan, hingga Sosok. Jumlahnya diperkirakan makin marak pada saat menjelang Lebaran.

"Dalam waktu dekat kami akan melakukan razia terhadap peredaran daging di Kalbar karena ditengarai masih ada daging ilegal yang diselundupkan dari Malaysia," kata Manaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com