Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Dilarang Mendaki Gunung Anak Krakatau

Kompas.com - 16/08/2008, 20:40 WIB

SERANG, SABTU - Pengunjung dilarang mendaki Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, karena dikhawatirkan bisa terkena semburan material bebatuan pijar dan gas beracun. "Hingga saat ini pengunjung hanya direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi radius satu kilometer dari titik letusan," kata Jumono, petugas pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Sabtu (16/8).

Menurut Jumono, hingga saat ini status Gunung Anak Krakatau waspada level II sehingga masih aktif mengeluarkan vulkanik kegempaan, baik gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, letusan, tremor dan hembusan.

Oleh karena, lanjut Jumono, petugas melarang kepada pengunjung untuk melakukan pendakian Gunung Anak Krakatau. "Apalagi saat ini pengunjung wisata pesisir pantai Anyer dan Carita meningkat menyusul hari Sabtu hingga Senin libur," ujarnya.

Jumono menjelaskan, jika orang terkena lontaran bebatuan pijar tentu akan mengalami kematian karena suhunya mencapai 1.500 derajat celcius. "Hal ini pernah terjadi pada letusan tahun 2001 lalu hingga menewaskan warga Perancis," katanya.

Akan tetapi, hingga kini aktivitas Gunung Anak Krakatau tidak menimbulkan gelombang tsunami karena letusannya masih kecil. "Saat ini letusan hanya terjadi pada lobang kawah baru di bukit selatan gunung," tambah Jumono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com