Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Gafur Dibakar

Kompas.com - 20/07/2008, 01:49 WIB

 

 

Ambon, Kompas - Konflik Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Maluku Utara kembali memanas setelah rumah Abdul Gafur di kawasan Tanah Tinggi, Ternate, dibakar dan dirusak sekelompok massa, Sabtu (19/7) sekitar pukul 14.00 WIT.

Sekelompok massa yang berbeda beberapa menit kemudian merusak rumah Muhammad Kasuba, Bupati Halmahera Selatan, di kawasan Maliaro.

Untuk mencegah melebarnya bentrokan, polisi menjaga kantong-kantong pendukung dua kandidat gubernur, yakni Abdul Gafur dan Thaib Armaiyn.

Kepala Kepolisian Resor Ternate Ajun Komisaris Besar Ahmad Marhaendra, ketika dihubungi dari Ambon, Sabtu malam, menyebutkan, satu kamar tidur di rumah itu bersama isinya habis terbakar. Dua kamar lainnya dan dapur diobrak-abrik. Kaca di bagian depan rumah pecah dan gerbang dirobohkan. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

”Kami belum tahu apa motif pembakaran dan perusakan ini. Saat ini kami masih mencari pelaku dan belum ada yang ditahan,” ujar Marhaendra.

Perusakan, lanjutnya, dilakukan sekelompok massa yang baru pulang dari upacara pemakaman di kuburan dekat rumah Gafur. Kebetulan yang meninggal adalah pendukung Thaib Armaiyn-Abdul Ghani Kasuba, lawan politik pasangan Abdul Gafur-Abdurrahim Fabanyo dalam Pilkada Maluku Utara. Saat pelayat pulang dari kuburan dan melewati rumah Gafur, terjadi bentrokan dengan massa pendukung Gafur. Antarmereka saling lempar batu.

”Kemudian terjadilah pembakaran itu. Akan tetapi, kami belum tahu bagaimana bentrokan bisa terjadi dan siapa yang memulai,” ujar Marhaendra.

Massa lain

Beberapa menit setelah pembakaran dan perusakan rumah Gafur, sekelompok massa merusak rumah Muhammad Kasuba, yang juga adik Abdul Ghani Kasuba, di Kompleks BTN Maliaro, Ternate. Rumah itu dilempari dengan batu sehingga kaca depan pecah berantakan. Sebuah mobil Kijang Innova bernomor polisi DG 1149 AA yang berada di lokasi itu juga dirusak massa.

Ketegangan terus berlanjut hingga sekitar pukul 21.30 WIT saat sekitar 200 orang bergerak dari kediaman Gafur ke arah SD Inpres Tanah Tinggi. Di samping gedung SD tersebut terdapat rumah duka pendukung Thaib Armaiyn yang dikebumikan pada Sabtu siang itu. Rumah Abdul Ghani Kasuba, pasangan Thaib, juga berada di sekitar lokasi itu.

Massa yang membawa batu, senjata tajam, potongan bambu, dan kayu dihalau polisi yang mencegat mereka di dekat SD Inpres Tanah Tinggi. Polisi melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir massa.

Situasi di Ternate pada pukul 22.00 WIT mulai normal. Polisi disiagakan di sejumlah kantong pendukung Gafur dan Thaib untuk menghindari bentrok. (ANG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com