Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Landak dan Ular Phyton Dilepas ke Alam

Kompas.com - 12/02/2008, 19:31 WIB

MALANG, SELASA- Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Petungsewu Kabupaten Malang bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Selasa (12/2), melepas seekor landak (hystrix brachyura ) dan dua ekor ular sanca kembang (phyton reticulates) ke alam. Lokasi pelepasan yang dipilih adalah Taman Wisata Alam dan Konservasi Gunung Baung Pasuruan, Jawa Timur.

Landak yang dilepas merupakan salah satu jenis yang dilindungi, yaitu landak hidung putih ( hystrix brachyura). Landak bernama Moci ini telah tiga tahun dua bulan berada di PPS Petungsewu, setelah sebelumnya diperoleh dari hasil penyitaan oleh BKSDA Jatim I di Surabaya.

Adapun dua ular sanca kembang yang dilepas masing-masing panjangnya 3,2 meter (bernama Dewi) dan 1,2 m (bernama Batu). Dewi telah berada di PPS Petungsewu selama sebulan. Sebelumnya Dewi diselamatkan dari ladang warga di Dusun Sumberbendo, Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada 4 Desember 2007 lalu.

Sedangkan Batu sudah sekitar tujuh bulan berada di PPS Petungsewu. Batu diserahkan ke PPS Petungsewu oleh warga Batu pada 15 Juni 2007 lalu. Baik Dewi maupun Batu merupakan dua jenis ular yang tidak dilindungi.

"Meski keduanya tidak dilindungi, populasi ular sanca kembang ini semakin menipis di habitatnya. Hal itu karena selalu diburu manusia untuk dijadikan santapan, atau kulitnya dipakai sebagai aksesori fashion," tutur Ketua PPS Petungsewu, Iwan Kurniawan, Selasa di Malang.

Menurut Iwan, Taman Wisata Alam dan Konservasi Gunung Baung sebelumnya merupakan habitat ular sanca kembang yang cukup banyak. Namun seiring adanya penjarahan hutan di era reformasi lalu, maka habitat ular tersebut semakin tergerus. Populasinya di Gunung Baung hingga kini mungkin tinggal kurang dari 50 persen populasi awalnya, ujar Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com