Kembali ke artikel
5
dari 9
Layar Penuh
Suhalik penggagas acara pembacaan tembang Babad Tawangalun lintas budaya mengatakan, kegiatan tersebut adalah ekspresi kebhinekaan yang sudah terbangun sejak Babad Tawangalun ditulis, yakni sekitar abad ke-18.
(Dokumen Wiwin Indiarti)
Baca berita tanpa iklan.
Gabung Kompas.com+